• Latest

Review Film Gundala dan Bangkitnya Industri Kreatif Pendukungnya

11 September, 2019
The-Fabulous

The Fabulous Hadirkan Suka Dunia Fashion di Korea

3 January, 2023
black-box-review

Review Black Box, Pemindahan Kesadaran Pemikiran Dengan Twist Yang Terduga

2 January, 2023
Advertisement Banner
Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

21 March, 2023
Sinopsis Inang

Sinopsis Inang , penuh unsur thrilling & jump-scare

6 September, 2022
Pretty Little Liars Original Sins

Pretty Little Liars: Original Sins, interview Lea Salonga dan Malia Pyles

4 September, 2022
Spesial interview bersama Han Geng dan Wu Jinyan, serial Legacy

Spesial interview bersama Han Geng dan Wu Jinyan, serial Legacy

6 September, 2022
Pretty Little Liars : Original Sin akan Tayang

Pretty Little Liars : Original Sin akan Tayang

ACFFest 2022 hadirkan Film Screening

ACFFest 2022 hadirkan Film Screening

6 September, 2022
IN THE SOOP: Friendcation tayang di Disney + Hotstar

IN THE SOOP: Friendcation tayang di Disney + Hotstar

4 September, 2022
Ragam Kolaborasi Kreatif dan Unik, untuk Thor: Love and Thunder

Ragam Kolaborasi Kreatif dan Unik, untuk Thor: Love and Thunder

4 September, 2022
Drakor Eve Semakin Panas!

Drakor Eve Semakin Panas!

Netflix Jadi Sahabat Orang Tua dalam Pengasuhan Digital

Netflix Jadi Sahabat Orang Tua dalam Pengasuhan Digital

4 September, 2022
Fakta Menarik Seputar “LINK: Eat, Love, Kill”

Fakta Menarik Seputar “LINK: Eat, Love, Kill”

Everything Everywhere All At Once (EEAAO) rumit atau mudah difahami?

Everything Everywhere All At Once (EEAAO) rumit atau mudah difahami?

Minions: The Rise of Gru 2022

Minions: The Rise of Gru 2022

Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat

Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat

Suka Duka Berduka, hadir dengan genre komedi satire

Suka Duka Berduka, hadir dengan genre komedi satire

Fala Chen ungkap rasa antusiasnya, dalam serial Irma Vep

Fala Chen ungkap rasa antusiasnya, dalam serial Irma Vep

6 September, 2022
EoS 2022 resmi ditutup

EoS 2022 resmi ditutup

1 September, 2022
Belum sempat nonton film “Selesai” ? Baca dulu ini

Belum sempat nonton film “Selesai” ? Baca dulu ini

6 September, 2022

Awkarin Akan Berbagi Kisah

4 September, 2022
Elvis, film drama musikal telah tayang di bioskop

Elvis, film drama musikal telah tayang di bioskop

6 September, 2022

Ulasan singkat Money Heist Korea _ Joint Economic Area

4 September, 2022

Dari Ada Apa dengan Cinta? (AADC) Sampai Love for Sale

4 September, 2022
Shark Bait hadirkan penderitaan terdalam manusia

Shark Bait hadirkan penderitaan terdalam manusia

Ulasan penutup Star Wars : Obi Wan-Kenobi season 1

Ulasan penutup Star Wars : Obi Wan-Kenobi season 1

5 Fakta Menarik Mengenai Money Heist Korea_ Joint Economic Area

5 Fakta Menarik Mengenai Money Heist Korea_ Joint Economic Area

4 September, 2022
Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat

Film Keluarga Cemara 2 Sediakan Trailer Dengan Juru Bahasa Isyarat

4 September, 2022
The Black phone, berikan thriller seru untuk penonton di bioskop

The Black phone, berikan thriller seru untuk penonton di bioskop

Elvis , film drama musikal ungkap eksploitasi manusia

Elvis , film drama musikal ungkap eksploitasi manusia

Laraswaty
  • Movie Review
  • Press Release
  • Interview
  • Prize Winner
No Result
View All Result
Laraswaty
No Result
View All Result
Home Movie Review

Review Film Gundala dan Bangkitnya Industri Kreatif Pendukungnya

by Nuty Laraswaty
11 September, 2019
in Movie Review
250 2
0
Share on FacebookShare on Twitter
Advertisement Banner Advertisement Banner Advertisement Banner

Pembukaan

Film pembuka Bumi Langit Universe : Gundala resmi telah dilakukan dan langsung mendapat banyak perhatian dari kalangan perfilman dan pelaku industri kreatif. Bagaimana tidak, film Gundala dapat di ibaratkan merupakan salah satu film Indonesia yang membuka jalan bagi berkembangnya sektor pendukung dan pembangun industri kreatif.

gundala

Ini tidak saja berputar di sekitar dunia film, namun merambah ke suvenir, komik , dunia kreatif terkait lainnya , sebagaimana ditampilkan pertama kali dalam pemutaran perdana yang dilakukan di Epicentrum XXI pada tanggal 28 Agustus 2019.

Pemutaran film ini hanya diperuntukan bagi para undangan dan terlihat sangat ketat diberlakukan banyak pemeriksaan , serta dengan tegas melakukan penolakan bagi para tamu antusias yang tak dapat menunjukan undangannya.

Gundala

Terlihat dalam ruang publik, banyak terdapat booth-booth yang berisi industri kreatif yang mendukung Bumi Langit Universe. Hal ini dikarenakan , karena dalam beberapa bulan sebelum pemutaran film Gundala, telah banyak dilakukan promo dan menyebar hingga lini masyarakat yang jarang bersentuhan dengan industri film.

 

Acara Car Free Day, jumpa fans dengan para pemain film Gundala, diskusi yang melibatkan komunitas hingga dunia pendidikan rutin dilakukan oleh Bumi Langit.

Gundala

Antusias inipun terbangun semakin memuncak hingga hari pemutaran , dengan berharap pada tangan dingin Joko Anwar, namun tanpa ekspektasi apapun, film Gundala pun siap ditonton dan mendapatkan komentarnya dari segala penjuru.

 

Review :Awal yang meredup , namun tetap mengundang 

Gundala menceritakan mengenai sebuah perjalanan hidup manusia dalam sebuah lini waktu yang penuh kekacauan , lengkap dengan dampak yang ditimbulkan bagi masyarakat, keluarga hingga pribadi seseorang. Dampak yang timbul, akibat pengalaman-pengalaman masa kecil, membentuk serta menjadikan karakter tertentu saat dewasa. Digambarkan pula, pada lini masa ini para tokoh masyarakat yang diharapkan melindungi rakyatnya, malah justru melakukan penindasan terhadap rakyat dengan mengatasnamakan rakyat. Haus kekuasaan, uang hingga ambisi pribadi menjadi nafas alur cerita dalam Gundala.

 

Kritik sosial sedalam ini, mengikuti perkembangan dan memberikan potret kehidupan nyata saat ini yang berlaku. Konon , Indonesia  dalam kondisi sesuai lini waktu tersebut, sehingga alur cerita dalam film ini , tidak terasa membosankan bahkan terasa sangat dikenal , serta familiar .

 

Tokoh sentral dalam cerita ini, Sancaka berulang kali mengalami perjalanan hidup yang pahit yang menyebabkan dirinya (seolah) terlibat konflik bathin, namun sebenarnya itu hanya merupakan salah satu potret dari lini waktu yang penuh kekacauan tersebut. Di depan akan ada tanggung jawab yang harus dipikul dan hanya dapat dilakukan oleh dirinya sendiri, sayangnya (seolah) Sancaka tidak mengetahui.

 

Dalam perjalanan cerita, alur cerita yang menarik ini, perlahan seolah meredup. Hal ini, bisa jadi merupakan salah satu strategi dari Joko Anwar dalam menerjemahkan karya Hasmi sesuai tuntutan pengembangan Bumi Langit Universe , atau karena terlalu padatnya karakter yang dimunculkan. Penonton seolah dipadati dengan banyak kemungkinan dan diharapkan memahami dalam sekali penglihatan , tanpa perlu memperdulikan banyaknya lompatan waktu yang hanya bisa dijawab dalam film lanjutannya.

 

Warna sangat berperan dalam film ini, dan dalam beberapa hal, mewakili pesan yang diberikan dalam lini waktu ini, namun saat itu digabungkan dengan obrolan yang diharapkan menjadi pemecah tawa ataupun senyum. Malah membuat kesan aneh dan tidak pas. Terasa ada kejanggalan dan sedikit pemaksaan karakter.

 

Dengan tema patriot, tentunya diharapkan ada kekuatan dalam setiap gerakan perkelahian antara pihak yang baik dengan pihak yang jahat. namun sayangnya, kurang begitu terasa dan terkesan tanggung. Bagi penonton yang mengharapkan banyak aksi kekerasan, juga bisa jadi merasa ambigu, di antara mendefinisikan suatu  gerakan sebagai seni atau penjabaran adegan kekerasan.

 

Pelipur lara yang amt tinggi, hanyalah pada suar yang dihasilkan , namun sayangnya terbatas hanya bagi bioskop yang memiliki teknologi pendukungnya. Apabila tidak mempunyai, maka penekanan pada suara menjadi berkurang dan tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.

Kesimpulan , ada beberapa hal yang menjadi perhatian sehabis film Gundala selesai ditonton, yaitu:

  1. Adegan perkelahian dan kekerasan yang ditampilkan cenderung halus dan banyak memuat simbol yang hanya dapat difahami oleh penonton yang juga telah mengikuti dan memahami alur cerita Gundala versi komik karya  Hasmi
  2. Tampilan warna dalam film , diibaratkan mewakili dunia yang rapuh, kelam dengan penekanan alasan  perlunya  diperlukan patriot di lini masa waktu yang diseting oleh Bumi Langit . Namun entah mengapa, kurang begitu menggigit dan memberikan efek yang diharapkan.
  3. Suara yang dihasilkan amat bagus, disesuaikan dengan beberapa bioskop yang memiliki teknologi dolby atmos.
  4. Gundala , sebagai film pembuka cukup memberikan banyak teaser , akan munculnya para tokoh – tokoh dari Bumi Langit Universe.

 

Adapun kehadiran film-film selanjutnya yang membahas mengenai Bumi Langit Universe selanjutnya, selain didukung oleh aktor dan aktris yang memerankannya, tentunya diharapkan lebih baik lagi dari film Gundala sebagai pembuka jalan.

Sebagai penutup, film Gundala sebagi pembuka sangat menarik di awal, namun setelah beberapa waktu menonton , antusias menjadi semakin meredup dan alur cerita hanya menarik dan semestinya hanya akan dapat difahami oleh penonton yang membaca pula komiknya atau mengetahui jalan ceritanya.

Kehadiran tokoh-tokoh super hero Indonesia dalam beragam lini waktu ini, sangatlah perlu dukungan dari segala lapisan masyarakat, namun diharapkan tetap pada jati diri , menonjolkan budaya lokal Indonesia , tanpa terpengaruh dampak internasional tokoh-tokoh super hero dari negara di luar Indonesia.

 

(cinemags/nutylaraswaty)

Tags: Berita FilmBumi LangitBumi Langit UniverseGundalaJoko Anwarmovie review
Previous Post

(BEKRAF) Dana bantuan insentif pemerintah 2019 bagi 5 peserta sektor film

Next Post

100% Manusia Film Festival Kembali Hadir Dengan Tema Resiliensi

Nuty Laraswaty

Nuty Laraswaty

Related Posts

The-Fabulous
Comedy

The Fabulous Hadirkan Suka Dunia Fashion di Korea

3 January, 2023
black-box-review

Review Black Box, Pemindahan Kesadaran Pemikiran Dengan Twist Yang Terduga

2 January, 2023
Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

21 March, 2023
Sinopsis Inang

Sinopsis Inang , penuh unsur thrilling & jump-scare

6 September, 2022
Pretty Little Liars : Original Sin akan Tayang
Movie Review

Pretty Little Liars : Original Sin akan Tayang

Drakor Eve Semakin Panas!
Movie Review

Drakor Eve Semakin Panas!

Next Post

100% Manusia Film Festival Kembali Hadir Dengan Tema Resiliensi

Facebook Cafe Hadir di Jakarta untuk Tingkatkan Kesadaran Publik tentang Privasi

Tahun 2020 direncanakan akan ada film Generasi 90an : Melankolia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

The-Fabulous
Comedy

The Fabulous Hadirkan Suka Dunia Fashion di Korea

by Nuty Laraswaty
3 January, 2023
0

The Fabulous akhirnya tayang bulan Desember lalu dengan menghadirkan kemegahan dunia fashion Korea. Setidaknya akan ada 4 tokoh karakter  Chae...

Read more

Review Black Box, Pemindahan Kesadaran Pemikiran Dengan Twist Yang Terduga

Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

Sinopsis Inang , penuh unsur thrilling & jump-scare

Pretty Little Liars: Original Sins, interview Lea Salonga dan Malia Pyles

Laraswaty

Copyright@2023

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

No Result
View All Result
  • Movie Review
    • Action
    • Comedy
    • Drama
    • Superhero
    • Sci-fi
  • Press Release
  • Interview
  • Prize Winner

Copyright@2023

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In