Pesugihan Sate Gagak
Harapkan kejutan absurd. Film ini nggak akan jalur lurus.
Pasalnya trio utama Yono, Ardit, dan Beni bilang kalau menjaga mood serius itu susah banget di set.
Mereka sering tergelak atau saling candai, dan itulah tantangannya: tetap bisa tampil serius di tengah lelucon yang spontan.
Nunung sendiri sempat mengaku harus memakai tabung oksigen setelah adegan kesurupan yang intens agar kondisinya tetap aman selama syuting.
Menurut Nunung, film ini beneran absurd—in a good way.
Di lokasi syuting, ia dan kru sering ketemu situasi tak terduga ketika mereka ambil adegan-adegan mistis sambil tetap harus “nyengir” di tengah ketegangan.
Salah satu adegan paling kocak: Yoni Bakrie, bersama Ardit Erwandha dan Beni Siregar, diperintahkan jualan sate gagak ke hantu.
Iya, kamu nggak salah baca.
Bukan sate ayam, bukan sate kambing—tapi sate dari burung gagak untuk para “pembeli” dari dunia “lain”
Cek video ini
Kenapa Pesugihan Sate Gagak Bikin Penasaran Banget?
Film Pesugihan Sate Gagak lagi ramai dibahas bukan cuma karena judulnya yang nyentrik, tapi juga karena cara penyajiannya yang unik.
Terinspirasi dari cerita rakyat Jawa tentang ritual pesugihan, film ini mencoba mengulik sisi gelap praktik mencari kekayaan lewat cara mistis.
Tapi yang bikin menarik — semua itu dikemas dengan gaya komedi satir, bikin penonton antara pengen merinding dan ngakak di waktu yang sama.
Disutradarai oleh Dono Pradana dan Etienne Caesar, film ini sengaja dirancang supaya bisa dinikmati semua kalangan.
Bukan cuma penggemar horor berat, tapi juga penonton umum yang pengen hiburan ringan dengan bumbu lokal khas Indonesia.
Dono dan Etienne memadukan ketegangan ala film horor dengan timing komedi yang cerdas.
Jadi, ketika adegan mistis muncul, bukannya langsung bikin tegang—malah sering berujung pada tawa karena keabsurdan situasinya.
Salah satu kekuatan utama film ini ada di improvisasi para pemainnya.
Menurut Dono Pradana, proses syutingnya dibuat cair dan terbuka untuk ide spontan di lokasi. “Kita kasih ruang improvisasi, kadang ngawur, tapi lucunya pas banget,” katanya.
Pendekatan ini bikin akting para komika seperti Yoni Bakrie, Ardit Erwandha, dan Beni Siregar terasa natural, bahkan ketika mereka harus menjual sate gagak ke hantu!
Di balik semua kekonyolan itu, Pesugihan Sate Gagak sebenarnya menyimpan pesan yang lebih dalam: sindiran terhadap budaya instan dan ambisi manusia yang rela menempuh jalan apa pun demi kekayaan.
Tapi pesan moralnya nggak pernah terasa menggurui—malah dibungkus dengan tawa dan absurditas khas film Indonesia modern.
Kombinasi antara cerita rakyat, komedi situasional, dan kritik sosial ringan inilah yang bikin film ini menonjol di antara film horor lain.
Siap-siap aja, kamu bakal nonton sesuatu yang nggak cuma serem, tapi juga nyentil dan super menghibur.




































