Tayang di Jakarta World Cinema 2025 (JWC 2025), Tales from the Magic Garden, sebuah film animasi lintas negara yang terasa seperti sapaan lembut dari masa kecil—penuh warna, emosi, dan filosofi hidup.
Film ini merupakan proyek kolaborasi empat negara Eropa: Ceko, Slovakia, Slovenia, dan Prancis, yang disutradarai bersama oleh David Sukup, Patrik Pass, Leon Volmar, dan Jean Claude Rozec.
Empat gaya visual dan sensibilitas budaya berpadu di sini, menghadirkan sesuatu yang tak sekadar “film anak”, tapi karya yang reflektif dan menyentuh.
Dongeng dari Rumah Kebun
Ceritanya sederhana: tiga anak menginap di rumah kebun kakek mereka.
Di malam yang dingin, di antara cahaya lampu minyak dan bisik angin di luar jendela, mereka saling bercerita—dongeng demi dongeng lahir dari imajinasi mereka, dan kadang sang kakek ikut menambahkan kisahnya sendiri.
Namun di balik kesederhanaan itu, Tales from the Magic Garden menyinggung tema besar: kematian, kehilangan, dan bagaimana manusia—terutama anak-anak—menghadapinya dengan cara yang lembut dan kreatif.
Setiap kisah dalam film ini seperti bunga di taman—berbeda warna, tapi saling melengkapi. Imajinasi jadi jembatan antara dunia nyata dan dunia harapan.
Visual yang Memukau, Irama yang Lambat
Keunggulan film ini terletak pada keindahan animasinya.
Warna-warna pastel yang lembut, tekstur seperti cat air, dan gerakan karakter yang penuh ekspresi menjadikannya seperti lukisan yang hidup.
Meskipun seluruh cerita terjadi di ruang terbatas—kebun, rumah pohon, dan kamar tidur—kamera animasi memanfaatkan sudut-sudut ruang dengan imajinasi yang luar biasa.
Namun, di balik keindahannya, film ini tak luput dari catatan kecil: pacing-nya terasa lambat.
Beberapa segmen terlalu fokus pada detail visual hingga energi naratifnya sedikit menurun.
Tapi mungkin justru di situ letak kekhasannya—film ini mengajak kita berhenti sejenak, bernapas, dan meresapi tiap detik yang hening.
Pesan yang Mengalir Halus
Yang paling memikat dari Tales from the Magic Garden bukan sekadar dongengnya, melainkan jiwa di balik dongeng itu.
Film ini seakan berbisik: bahwa kehilangan bukan akhir, tapi ruang untuk menumbuhkan imajinasi baru. Bahwa keluarga dan kreativitas bisa menjadi tempat berlindung ketika dunia terasa terlalu besar.
Dalam suasana industri animasi yang sering dikuasai oleh CGI dan tempo cepat, Tales from the Magic Garden tampil sebagai karya yang kontemplatif dan manusiawi.
Tales from the Magic Garden adalah sebuah karya animasi Eropa yang indah, lembut, dan penuh makna.
Ia menuntut kesabaran penontonnya, namun membayar dengan kehangatan dan refleksi yang jarang kita dapatkan di layar lebar masa kini.
Ini surat cinta kepada imajinasi dan keluarga.
Dan seperti kebun ajaib yang menjadi latarnya, film ini meninggalkan wangi nostalgia yang lama sekali pudar.
Genre:
Animasi, Keluarga
Tahun:
2025
Sutradara:
Patrik Pass Jr., Jean-Claude Rozec, David Sukup, Leon Vidmar
Pemeran:
Mikulas Cizek, Arnost Goldflam, Zofie Hanova, Zuzana Krónerová, Alex Mojzis
Negara:
Republik Ceko, Slovakia, Slovenia, Prancis
Durasi:
71 menit
Skenario:
Kaja Balog, Blandine Jet, Petr Krajícek, Maja Kriznik, Marek Král, Patrik Pass Jr.
Sinematografi:
Mathilde Gaillard, Simona Weisslechner
Penyuntingan:
Adela Spaljova
Musik:
Lucia Chutkova
Produksi:
Artichoke Film Production, MAUR Film, Vivement Lundi, Zvviks

Penulis : Sutiono dan Nuty





































