• Latest
Turang

Review Sinema Indonesia Klasik : Turang

28 April, 2025
nonostante 2024

Review Nonostante /Feeling Better (2024)

7 May, 2025
Shadow Force

Review Shadow Force

5 May, 2025
La Provinciale (The Wayward Wife)

La Provinciale – Sutradara Mario Soldati, Merupakan Salah Satu dari 100 Film Paling Berpengaruh di Italia

5 May, 2025
A Working Man

Review A Working Man

2 April, 2025
Review 30 Days

Review 30 Days

23 October, 2023
The-Fabulous

The Fabulous Hadirkan Suka Dunia Fashion di Korea

3 January, 2023
black-box-review

Review Black Box, Pemindahan Kesadaran Pemikiran Dengan Twist Yang Terduga

2 January, 2023
Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

21 March, 2023
Sinopsis Inang

Sinopsis Inang , penuh unsur thrilling & jump-scare

6 September, 2022
Pretty Little Liars Original Sins

Pretty Little Liars: Original Sins, interview Lea Salonga dan Malia Pyles

4 September, 2022
Spesial interview bersama Han Geng dan Wu Jinyan, serial Legacy

Spesial interview bersama Han Geng dan Wu Jinyan, serial Legacy

6 September, 2022
Pretty Little Liars : Original Sin akan Tayang

Pretty Little Liars : Original Sin akan Tayang

ACFFest 2022 hadirkan Film Screening

ACFFest 2022 hadirkan Film Screening

6 September, 2022
IN THE SOOP: Friendcation tayang di Disney + Hotstar

IN THE SOOP: Friendcation tayang di Disney + Hotstar

4 September, 2022
Ragam Kolaborasi Kreatif dan Unik, untuk Thor: Love and Thunder

Ragam Kolaborasi Kreatif dan Unik, untuk Thor: Love and Thunder

4 September, 2022
Drakor Eve Semakin Panas!

Drakor Eve Semakin Panas!

Netflix Jadi Sahabat Orang Tua dalam Pengasuhan Digital

Netflix Jadi Sahabat Orang Tua dalam Pengasuhan Digital

4 September, 2022
Fakta Menarik Seputar “LINK: Eat, Love, Kill”

Fakta Menarik Seputar “LINK: Eat, Love, Kill”

Everything Everywhere All At Once (EEAAO) rumit atau mudah difahami?

Everything Everywhere All At Once (EEAAO) rumit atau mudah difahami?

Minions: The Rise of Gru 2022

Minions: The Rise of Gru 2022

Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat

Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat

Suka Duka Berduka, hadir dengan genre komedi satire

Suka Duka Berduka, hadir dengan genre komedi satire

Fala Chen ungkap rasa antusiasnya, dalam serial Irma Vep

Fala Chen ungkap rasa antusiasnya, dalam serial Irma Vep

6 September, 2022
EoS 2022 resmi ditutup

EoS 2022 resmi ditutup

1 September, 2022
Belum sempat nonton film “Selesai” ? Baca dulu ini

Belum sempat nonton film “Selesai” ? Baca dulu ini

6 September, 2022

Awkarin Akan Berbagi Kisah

4 September, 2022
Elvis, film drama musikal telah tayang di bioskop

Elvis, film drama musikal telah tayang di bioskop

6 September, 2022

Ulasan singkat Money Heist Korea _ Joint Economic Area

4 September, 2022

Dari Ada Apa dengan Cinta? (AADC) Sampai Love for Sale

4 September, 2022
Shark Bait hadirkan penderitaan terdalam manusia

Shark Bait hadirkan penderitaan terdalam manusia

Laraswaty
  • Movie Review
  • Press Release
  • Interview
  • Prize Winner
No Result
View All Result
Laraswaty
No Result
View All Result
Home Movie Review Drama
Turang

Review Sinema Indonesia Klasik : Turang

by Nuty Laraswaty
28 April, 2025
in Drama, Movie Review
242 13
0
Share on FacebookShare on Twitter

Film “Turang”: Sebuah Karya Sinema Kiri yang Menggugah

Film “Turang” karya Bachtiar Siagian adalah sebuah karya sinema kiri yang hilang lama dan kini kembali ditemukan. Sinema kiri yang dimaksud disini adalah buah karya  sebuah organisasi yang disebut sebagai LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat). Ini adalah organisasi kebudayaan sayap kiri yang didirikan pada 17 Agustus 1950.

Dapat dikatakan Lekra adalah sebuah organisasi seniman dan budayawan yang dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan kebudayaan yang berpihak pada rakyat dan mengabdi pada revolusi Indonesia.

Bachtian Siagian sendiri merupakan sutradara dan penulis skenario asal Indonesia yang memiliki kontribusi besar dalam dunia perfilman Indonesia. Ia dikenal karena karya-karyanya yang inovatif dan berani dalam menggambarkan realitas sosial dan politik pada masanya.

Terkait akan film “Turang”, keberhasilan dalam film ini adalah memenangkan Piala FFI sebagai Sutradara Terbaik pada tahun 1960. Film-filmnya dikenal oleh masyarakat dan seringkali menampilkan tema-tema sosial dan politik yang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia pada saat itu.

Beberapa filmnya yang terkenal antara lain “Turang”, “Melati Sendja”, dan “Sekedjap Mata”. Ia juga bekerja sama dengan beberapa aktor dan aktris terkenal pada masanya, seperti Rima Melati, Mieke Widjaja, Nani Widjaya, dan Dicky Zulkarnaen.

Hingga saat ini hasil karyanya yang dapat ditonton kembali , barulah Turang dan Violetta . Pemutaran Turang telah berlangsung dengan sukses selama dua hari di program ELKAKA #3, hari Sabtu dan Minggu, 26 dan 27 April 2025 , dengan lokasi pemutaran Metro Cinema Kemang.

Karya ini merupakan sebuah kopi dari filmnya berhasil ditemukan di pusat arsip sebuah negara eks blok timur. Berkat usaha tak kenal lelah team korespondensi dan penelitian antara lain  Bunga Siagian,  pegiat film Hafiz dan juga Fafiz, yang juga sutradara film dokumenter Bachtiar.

Gaya dan Pengaruh

Bachtiar Siagian dikenal karena gaya penyutradaraannya yang inovatif dan berani. Ia seringkali menggunakan teknik-teknik sinematografi yang unik untuk menggambarkan realitas sosial dan politik pada masanya.

Film-filmnya juga seringkali menampilkan tema-tema yang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia pada saat itu, seperti perjuangan kemerdekaan dan perubahan sosial.

Review Film Turang

Film ini menceritakan kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui perspektif orang biasa, khususnya komunitas Karo asli.

Dengan gaya neorealistis, film ini menggambarkan kehidupan sehari-hari penduduk desa, solidaritas mereka dengan pejuang kemerdekaan, dan kesulitan yang dihadapi akibat serangan tentara Belanda.

Jika dibandingkan dengan film dengan gaya neorealistis sekitar tahun pembuatan yang sama , seperti La Provinciale karya sutradara Italia Mario Soldati, maka terlihat bagaimana alur cerita yang ditampilkan sangat sederhana namun runtut teratur. Membuat penontonnya merasa bagaikan sedang membaca sebuah buku cerita.

Untuk adegan dalam film , terlihat juga menggunakan teknik pengambilan gambar  tracking shot serta follow shot yang banyak ditemukan dalam La Provinciale. Penonton juga dibawa untuk lebih berempati pada penderitaan serta perubahan emosi dari karakter utama perempuannya.

Pembedanya adalah Bachtiar Siagian seringkali menggunakan teknik-teknik sinematografi yang unik untuk menggambarkan realitas sosial dan politik pada era tahun tersebut. Namun terkait wardrobe film ini, nampaknya masih perlu dilakukan komparasi dengan film-film lain dari Indonesia yang setipe.

Kesimpulan

Bachtiar Siagian telah meninggalkan warisan yang besar dalam dunia perfilman Indonesia. Film-filmnya masih diingat hingga hari ini dan terus dipelajari oleh para sineas muda. Ia juga telah membuka jalan bagi para sutradara dan penulis skenario lainnya untuk mengembangkan karir mereka dalam industri perfilman Indonesia.

Review/Turang

Tags: Bachtiar SiagianDicky Zulkarnaen.follow shotkomunitas KaroMetro Cinema KemangMieke WidjajaNani WidjayaRima Melatitracking shot
Previous Post

Review A Working Man

Next Post

La Provinciale – Sutradara Mario Soldati, Merupakan Salah Satu dari 100 Film Paling Berpengaruh di Italia

Nuty Laraswaty

Nuty Laraswaty

Related Posts

nonostante 2024
Comedy

Review Nonostante /Feeling Better (2024)

7 May, 2025
Shadow Force
Action

Review Shadow Force

5 May, 2025
A Working Man
Action

Review A Working Man

2 April, 2025
Review 30 Days
Drama

Review 30 Days

23 October, 2023
The-Fabulous
Comedy

The Fabulous Hadirkan Suka Dunia Fashion di Korea

3 January, 2023
black-box-review

Review Black Box, Pemindahan Kesadaran Pemikiran Dengan Twist Yang Terduga

2 January, 2023
Next Post
La Provinciale (The Wayward Wife)

La Provinciale - Sutradara Mario Soldati, Merupakan Salah Satu dari 100 Film Paling Berpengaruh di Italia

Shadow Force

Review Shadow Force

nonostante 2024

Review Nonostante /Feeling Better (2024)

nonostante 2024
Comedy

Review Nonostante /Feeling Better (2024)

by Nuty Laraswaty
7 May, 2025
0

Nonostante /Feeling Better   Karya film imajinatif yang mengundang gelak tawa dan senyum   Sinopsis  Seorang pria menjalani hari-harinya dengan...

Read more

Review Shadow Force

La Provinciale – Sutradara Mario Soldati, Merupakan Salah Satu dari 100 Film Paling Berpengaruh di Italia

Review Sinema Indonesia Klasik : Turang

Review A Working Man

Laraswaty

Copyright@2023

  • About
  • Contact
  • Privacy Policy

No Result
View All Result
  • Movie Review
    • Action
    • Comedy
    • Drama
    • Superhero
    • Sci-fi
  • Press Release
  • Interview
  • Prize Winner

Copyright@2023

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In