La Provinciale (The Wayward Wife)
Merupakan sebuah karya film yang diselamatkan oleh Venice International Film Festival dan Menteri Kebudayaan Italia.
Film ini dianggap berhasil merubah masyarakat Italia dari tahun 1942 ke 1978.
Alur kisahnya sangat sederhana , yaitu mengkisahkan cerita asmara antara Gemma, Paolo (kakak tiri laki-lakinya) dan seorang dosen bernama Franco.
Dalam perkembangannya , film ini lalu mendapatkan nominasi Film Restorasi Terbaik di Venice International Film Festival tahun 2023 serta nominasi Piala Utama Festival di Cannes Film Festival 1953.
Ini semua tentunya karena sejak tahun 1949, Cineteca Nazionale berfokus mengarsipkan dan merestorasi film-film Italia.
Setiap tahun, beberapa film terkemuka dipilih untuk direstorasi.
Tidaklah heran apabila film-film klasik Italia mempunyai resolusi gambar dan kualitas audio yang mumpuni, sehingga Venice International Film Festival pun membuat program khusus untuk film-film klasik yang telah direstorasi.
Menonton film ini seolah membawa saya untuk memahami latar budaya penduduk di Italia, yang memperbolehkan kebebasan mutlak bagi perempuan.
Hak pribadi perempuan akan tubuhnya, tidaklah kemudian terkungkung dalam ikatan suci perkawinan.
Namun adalah menjadi beda masalahnya, jika perempuan tersebut, merasa bahwa tubuhnya menjadi dikomersialkan.
Penonton pun dibawa pada gejolak emosi karakter perempuannya, dimana Gemma akhirnya merasa haknya akan tubuhnya menjadi diperjualbelikan.
Sayangnya ia baru menyadari hal tersebut, setelah sebelumnya terlena akan suasana baru dalam kehidupannya, yaitu kebebasannya dalam mengekspresikan dirinya .
Saat ia tersadar, maka ia pun ingin meloloskan diri darai lingkaran yang ia rasakan semakin ahri semakin menyesakkannya.
Terlebih lagi ia akhirnya menyadari, bahwa ia telah diperdaya baik secara emosional dan finansial.
Aktris Gina Lollobrigida, terlihat sekali berhasil membawa penonton merasakan penderitaannya , baik secara batin maupun mental.
Kesedihannya menular dan ini memberikan alasan pembenar akan tindakan yang ia lakukan terhadap temannya yang ia rasakan telah menjebaknya. Tentunya juga diperankan dengan cermat oleh aktris Alda Mangini.
Pada akhirnya film ini seakan menunjukkan , bagaimana cinta sejati itu berarti memaafkan dan mau menerima kesalahan pasangan.
Bagi saya sendiri, adegan-adegan dalam film ini , seolah membantu saya untuk memahami sisi sinematografi film-film pada tahun 40-50 an , yang banyak menggunakan sistem pengambilan gambar, kamera mengikuti pergerakan pemainnya, serta close up para pemainnya.