• Latest
instant family

Instant Family: salah satu film keluarga yang patut ditonton bersama keluarga

4 July, 2020
The-Fabulous

The Fabulous Hadirkan Suka Dunia Fashion di Korea

3 January, 2023
black-box-review

Review Black Box, Pemindahan Kesadaran Pemikiran Dengan Twist Yang Terduga

2 January, 2023
Advertisement Banner
Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

21 March, 2023
Sinopsis Inang

Sinopsis Inang , penuh unsur thrilling & jump-scare

6 September, 2022
Pretty Little Liars Original Sins

Pretty Little Liars: Original Sins, interview Lea Salonga dan Malia Pyles

4 September, 2022
Spesial interview bersama Han Geng dan Wu Jinyan, serial Legacy

Spesial interview bersama Han Geng dan Wu Jinyan, serial Legacy

6 September, 2022
Pretty Little Liars : Original Sin akan Tayang

Pretty Little Liars : Original Sin akan Tayang

ACFFest 2022 hadirkan Film Screening

ACFFest 2022 hadirkan Film Screening

6 September, 2022
IN THE SOOP: Friendcation tayang di Disney + Hotstar

IN THE SOOP: Friendcation tayang di Disney + Hotstar

4 September, 2022
Ragam Kolaborasi Kreatif dan Unik, untuk Thor: Love and Thunder

Ragam Kolaborasi Kreatif dan Unik, untuk Thor: Love and Thunder

4 September, 2022
Drakor Eve Semakin Panas!

Drakor Eve Semakin Panas!

Netflix Jadi Sahabat Orang Tua dalam Pengasuhan Digital

Netflix Jadi Sahabat Orang Tua dalam Pengasuhan Digital

4 September, 2022
Fakta Menarik Seputar “LINK: Eat, Love, Kill”

Fakta Menarik Seputar “LINK: Eat, Love, Kill”

Everything Everywhere All At Once (EEAAO) rumit atau mudah difahami?

Everything Everywhere All At Once (EEAAO) rumit atau mudah difahami?

Minions: The Rise of Gru 2022

Minions: The Rise of Gru 2022

Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat

Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat

Suka Duka Berduka, hadir dengan genre komedi satire

Suka Duka Berduka, hadir dengan genre komedi satire

Fala Chen ungkap rasa antusiasnya, dalam serial Irma Vep

Fala Chen ungkap rasa antusiasnya, dalam serial Irma Vep

6 September, 2022
EoS 2022 resmi ditutup

EoS 2022 resmi ditutup

1 September, 2022
Belum sempat nonton film “Selesai” ? Baca dulu ini

Belum sempat nonton film “Selesai” ? Baca dulu ini

6 September, 2022

Awkarin Akan Berbagi Kisah

4 September, 2022
Elvis, film drama musikal telah tayang di bioskop

Elvis, film drama musikal telah tayang di bioskop

6 September, 2022

Ulasan singkat Money Heist Korea _ Joint Economic Area

4 September, 2022

Dari Ada Apa dengan Cinta? (AADC) Sampai Love for Sale

4 September, 2022
Shark Bait hadirkan penderitaan terdalam manusia

Shark Bait hadirkan penderitaan terdalam manusia

Ulasan penutup Star Wars : Obi Wan-Kenobi season 1

Ulasan penutup Star Wars : Obi Wan-Kenobi season 1

5 Fakta Menarik Mengenai Money Heist Korea_ Joint Economic Area

5 Fakta Menarik Mengenai Money Heist Korea_ Joint Economic Area

4 September, 2022
Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat

Film Keluarga Cemara 2 Sediakan Trailer Dengan Juru Bahasa Isyarat

4 September, 2022
The Black phone, berikan thriller seru untuk penonton di bioskop

The Black phone, berikan thriller seru untuk penonton di bioskop

Elvis , film drama musikal ungkap eksploitasi manusia

Elvis , film drama musikal ungkap eksploitasi manusia

Laraswaty
  • Movie Review
  • Press Release
  • Interview
  • Prize Winner
No Result
View All Result
Laraswaty
No Result
View All Result
Home Movie Review Comedy
instant family

Instant Family: salah satu film keluarga yang patut ditonton bersama keluarga

by Nuty Laraswaty
4 July, 2020
in Comedy, Drama
245 8
0
Share on FacebookShare on Twitter
Advertisement Banner Advertisement Banner Advertisement Banner

 

Kisah nyata selalu menarik untuk dijadikan film, karena kehidupan yang begitu dekat dengan keseharian dan masih dapat juga ditelusuri dan diikuti perjalanan hidup dari hari ke harinya, jika netizen pencinta film ingin lebih mengetahui lbih detil lagi mengenai cerita tersebut.
Mungkin jika beruntung, dapat juga berinteraksi dengan para tokoh dalam film tersebut.
Namun selain itu, patut diwaspadai juga kemungkinan hasil akhir cerita yang tidak sesuai harapan.
Seperti misalnya, karena panjangnya durasi waktu perjalanan hidup, terkadang sulit memuaskan penonton akan rasa keinginan mereka terlibat dan mendalami lebih jauh tokoh yang mereka minati. Bisa juga , ada yang merasa kecewa karena durasi waktu adegan tertentu yang menurut mereka layak maupun tidak layak untuk disampaikan kepada penonton.
Hal ini pula yang sempat disampaikan beberapa penonton yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara “screening” film Instant Family , dan dalam beberapa segmen saya sependapat.

 

Perbedaan Sosial Budaya menjadi bahan diskusi yang menarik 

Jalan cerita dibuka dengan pasangan suami istri yang pekerjaannya merenovasi rumah, dan satu pertanyaan sederhana dari keluarga, merubah semuanya.

Tema ini sebenarnya menarik, namun agak aneh.
​Mungkinkah ada pasangan yang baru tersadar akan kekosongan hidup, setelah sekian lama menikah hanya karena pertanyaan sesederhana itu?
Mungkin jika dilihat dari kaca mata netizen yang tinggal di Indonesia, hal ini agak aneh , namun kita mesti kembali pada lokasi tempat , dimana banyak pasangan disana yang memang menunda memiliki anak, dengan alasan mengutamakan karir , menunggu hingga mapan , menunggu kesiapan mental dan lain-lain, hal-hal semacam ini adalah lumrah terjadi.
​Sehingga wajar, jika “gap” sosial budaya ini sempat membuat beberapa penonton mengernyitkan dahinya .

Kemudian , seperti layaknya pasangan yang membuka pintu baru mengenai sebuah dunia anak-anak dan kehidupan keras jalanan. Pasangan ini juga terhanyut dan terbawa emosi, sehingga dengan mudahnya mengadopsi tiga orang anak.
Dalam adegan ini, pengambilan adegannya agak terlalu padat dan tidak terlihat kedalaman emosionalnya, sehingga prosedur pengadopsian yang teliti dan mendalam, nampaknya tidak terlihat, namun saat diskusi hal ini terbantahkan dengan alasan , pengambilan adegan saat anak-anak tersebut tinggal bersama pasangan ini adalah salah satu proses , yang nantinya baru sah di mata hukum saat evaluasi akhir.
Namun kembali karena “gap” sosial budaya ini, membuat beberapa penontonpun sempat agak terheran-heran.

 

instant family

 

 

Komedi membalut banyak adegan film

Jika mengharapkan jalan cerita menjadi sangat serius dan mengharu biru, maka segera dipatahkan oleh banyaknya adegan yang walaupun serius dan fatal , dibuat menjadi ringan dan membuat penonton tertawa.
Namun komentar salah satu penonton membuat saya agak kaget, saat mereka berkata,”hal yang berbahaya seperti itu , kok dijadikan humor ?”
Sayapun tersenyum , mungkin penonton ini baru kali ini melihat film yang seperti ini, namun dalam perjalanan pulang ke rumah, sayapun berpikir, “iya mungkin baiknya film ini direkomendasikan untuk para orang tua yang memiliki anak-anak kecil hingga remaja maupun pasangan muda yang baru maupun siap menerima kehadiran anak-anak. Jadi ilmu parenting dalam film ini relevan masuk dalam kehidupan sehari-hari”

instant family
​
Jika menonton film ini, memang banyak sekali ilmu parenting yang ditemukan , termasuk saat pasangan beradu argumentasi saat memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan sebagai orang tua, menghadapi kelakuan anak-anak.
Saya tertarik sekali melihat segi komedi satir , saat awal pengenalan peran sebagai orang tua dan anak yang masih merupakan masa bulan madu hingga perubahan menjadi sebuah mimpi terburuk .
Kekecewaan , perasaan kegagalan menjadi orang tua dibalut dalam sebuah komedi , namun sayangnya Mark Wahlberg dan Rose Byrne sebagai orang tua kurang begitu mendalami perannya. Terlihat salah satunya saat adegan salah mengidentifikasi pemuda sebagai Jacob. Apabila salah perkiraan lebih tergali lebih dalam lagi, bisa menjadi salah satu “golden scene” dalam film ini.

instant family

 

Secara keseluruhan, saya menyukai film ini karena menempatkan semua pada porsi yang seimbang antara humor , rasa takut , amarah dan parenting.
Namun karena film ini melibatkan banyak emosi, durasi waktu yang diharuskan bagi sebuah film layar lebar, nampaknya membuat film ini menjadi terlalu padat dan agak melelahkan.
Penonton dibuat bergerak terlalu cepat, berpindah dari satu adegan ke adegan yang lain.
Adegan yang sebenarnya penting untuk didalami lebih lanjut emosinya, hanya digambarkan dengan kilasan situasi dalam cerita yang pasangan suami istri sampaikan pada grup pendukung program adopsi ini.
Mungkin idealnya, jika pengambilan gambar dan cerita sarat emosi dibangun agak lebih lambat dan lebih panjang,  akan lebih dapat mengena pada emosi penonton, serta membuat mereka lebih memahami ilmu parenting yang sebenarnya sedang dibagikan kepada mereka, namun dalam segi positif dan manis diterima oleh pikiran penonton.

Untuk itu, saya berikan nilai 8.5/10

instant family

Sinopsis

Pasangan suami istri mendapatkan diri mereka mengadopsi tiga orang anak, dengan beragam usia dari anak kecil hingga remaja . Tentunya hal ini menimbulkan berbagai masalah dalam membesarkan tiga anak tersebut. Latar belakang budaya yang berbeda, hingga kerapuhan anak-anak membuat mereka semua mengalami banyak tantangan dalam proses pengasuhan, sehingga akhirnya melibatkan keluarga besar mereka.
Masalah merekapun semakin bertambah, saat kehadiran Ibu kandung anak-anak tersebut, yang seolah memberikan kesempatan untuk menyatukan keluarga ini adalah merupakan hal yang mustahil dilakukan.

Apakah ketiga anak tersebut akhirnya memilih untuk kembali ke ibu kandungnya? Atau menetap bersama orang tua asuhnya?

Pemain :Mark Wahlberg, Rose Byrne, Isabela Moner,Margo Martindale,Julie Hagerty dan Octavia Spencer
Sutradara :Sean Anders
Diproduksi :Sean Anders,Mark Wahlber, John Morris, Stephen Levinson​
Distribusikan oleh Paramount Pictures

 

Sumber asli

Tags: Instant FamilyMark WahlbergRose Byrne
Previous Post

Review Doom Patrol

Next Post

The Upside: kisah persahabatan yang terjalin tanpa disengaja

Nuty Laraswaty

Nuty Laraswaty

Related Posts

The-Fabulous
Comedy

The Fabulous Hadirkan Suka Dunia Fashion di Korea

3 January, 2023
Fakta Menarik Seputar “LINK: Eat, Love, Kill”
Drama

Fakta Menarik Seputar “LINK: Eat, Love, Kill”

Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat
Drama

Ringgo Agus Rahman dan Nirina Zubir Berdebat

Suka Duka Berduka, hadir dengan genre komedi satire
Comedy

Suka Duka Berduka, hadir dengan genre komedi satire

Elvis , film drama musikal ungkap eksploitasi manusia
Drama

Elvis , film drama musikal ungkap eksploitasi manusia

Film Ngeri Ngeri Sedap Tayang Perdana 2 Juni 2022
Press Release

Film Ngeri Ngeri Sedap Tayang Perdana 2 Juni 2022

6 September, 2022
Next Post
the-upside

The Upside: kisah persahabatan yang terjalin tanpa disengaja

The Upside: Story of friendship that intertwined unintentionally

The Upside: Story of friendship that intertwined unintentionally

alita-battle-angel

Alita : Battle Angel, pengalaman baru menonton film

The-Fabulous
Comedy

The Fabulous Hadirkan Suka Dunia Fashion di Korea

by Nuty Laraswaty
3 January, 2023
0

The Fabulous akhirnya tayang bulan Desember lalu dengan menghadirkan kemegahan dunia fashion Korea. Setidaknya akan ada 4 tokoh karakter  Chae...

Read more

Review Black Box, Pemindahan Kesadaran Pemikiran Dengan Twist Yang Terduga

Pinocchio 2022 , live action yang mampu memberikan sudut pandang baru

Sinopsis Inang , penuh unsur thrilling & jump-scare

Pretty Little Liars: Original Sins, interview Lea Salonga dan Malia Pyles

Laraswaty

Copyright@2023

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

No Result
View All Result
  • Movie Review
    • Action
    • Comedy
    • Drama
    • Superhero
    • Sci-fi
  • Press Release
  • Interview
  • Prize Winner

Copyright@2023

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In