Raised by Wolves adalah film scifi original dari HBO Max yang dua episode pertamanya disutradarai sendiri oleh Ridley Scott. Ridley Scott dikenal melalui karya film-filmnya antara lain Alien (1979), Blade Runner (1982), Hannibal (2001) serta The Martian. Jadi penonton sudah memiliki sedikit gambaran dari karya-karya terdahulunya dan trailer film ini yang telah dipublikasikan sebelumnya, kira-kira seperti apa tampilan filmnya.
Alur cerita Raised by Wolves ditulis oleh Aaron Guzikowski ini lebih mentengahkan kepada pengandaian untuk mengatur tatanan kehidupan manusia, yang jika dibandingkan dengan kondisi sekarang seperti melalui dua hal yang harus dipisah dalam budaya Barat ,berbeda dengan pemikiran berdasarkan budaya Timur yang menganggap dapat diselaraskan
Dalam konsep pemikiran “agama” dibuat menjadi garis pemisah yang tegas dalam pengaturan tatanan negara dengan pemikiran “teknologi” alur cerita berkembang.
Android dilarang membesarkan anak-anak manusia. Namun ada dua android yang dipanggil Father dan Mother , mendapatkan misi khusus dari sang penciptanya, untuk membesarkan embrio manusia di sebuah planet yang terbilang sangat muda , untuk memulai kembali peradaban manusia, melalui gaya pengasuhan atheis dan lebih bergantung kepada teknologi.
Mother memiliki kemampuan teknologi yang lebih tinggi dari Father, sehingga menjadikannya sebagai sosok tiran yang segala keinginan dan pemikirannya “seolah” adalah yang paling benar. Mother diberikan kemampuan seperti ini oleh sang penciptanya, namun juga diberi pilihan untuk menghentikan dirinya jika menurut pertimbangannya, dirinya sudah melenceng dari jalur tugas yang diberikan oleh sang penciptanya, persyaratannya harus melalui beragam analisa dan pertimbangan tertentu. Tugas utama Mother adalah melindungi “manusia” dari segala ancaman.
Father dapat dikatakan sebagai android pelengkap, sehingga fungsinya lebih ke arah memberi ketenangan berupa sesekali melontarkan humor-humor receh hingga menjaga aturan yang dibuat oleh Mother. Namun Father memiliki kemampuan untuk berevolusi , sehingga nampaknya di serial ke depan akan ada sesuatu terkait dengan kemampauannya ini.
Sementara itu dalam dunia manusia yang melarang android membesarkan anak-anak manusia dan memegang teguh agamanya, terlihat malah lebih banyak kejahatan yang dilakukan dengan mengatas namakan agama dan lambang yang dipercayanya.
Ide cerita mengenai android memiliki kemampuan seperti ini seolah terasa familiar dan biasanya memang android tersebut menjadi salah pemograman atau berkembang menjadi berbeda dengan tujuan awal dibuat.
Namun saat menonton hingga tiga episode, terlihat ada hal yang berbeda dengan ide cerita dalam film ini jika dibandingkan dengan ide cerita yang lainnya. Dalam film ini penonton akan dibawa pemikirannya ke dalam alam pikiran anak-anak versus orang dewasa, hingga pemikiran mengenai perdebatan mendasar esensi kemanusiaan itu sendiri.
Benarkah android bisa lebih memiliki sisi kemanusiaan dibandingkan manusia itu sendiri?
Apakah bisa sebuah kepercayaan itu ditentukan atau diarahkan? Sejauh apakah tingkat nalar manusia dibandingkan tingkat nalar sebuah android?
Apakah yang terjadi jika agama dan teknologi akhirnya saling dipertemukan lagi?
Semua pertanyaan tersebut, bisa ditemukan jawabannya dalam serial scifi dengan 10 episode ini, serta bersiaplah melihat teknologi-teknologi yang akan ditampilkan dalam film ini.
Senjata andalan android yang berupa teriakan, memang seolah mengingatkan akan film Screamers (1995) , terlebih ada kemiripan dalam teriakannya. Namun bukan itu saja, dalam dua episode yang disutradarai oleh Ridley Scott, bisa terlihat banyak lambang-lambang dan pola menyiratkan akan adanya sesuatu aturan dan nantinya akan memberikan kejutan yang besar di babak akhir cerita.
Bagi yang ingin melihat debut Ridley Scott dalam film serial, jangan lupakan untuk melihat pertama kali tanggal 3 September 2020 di HBO GO.
Kategori : reviews
Juga diposting di cinemags