Emily in Paris adalah serial Netflix karya legenda Darren Star mampu memberikan komedi segar di tengah situasi saat ini.
Darren Star memang telah dikenal oleh masyarakat luas akan karya-karyanya seperti Beverly Hills, 90210 (1990–2000) ; Melrose Place (1992–1999) hingga Sex and the City (1998–2004).
Serial-serial tersebut , telah terbukti mampu menghipnotis para penonton dan membawa mereka ke dunia masing-masing karakter yang selalu memiliki identitas dan ciri khas yang sangat kuat menempel hingga awal hingga akhir cerita.
Maka harapan akan serial Emily in Paris pun amatlah tinggi, terlebih lagi aktris yang memerankan Emily adalah Lily Collins yang dalam beberapa filmnya, mampu menampilkan sosok perempuan dengan karakter khas. Ambillah contoh dalam filmnya To the Bone (2017), ia mampu membawa emosi para penonton dan bersimpati pada karakter yang ia perankan.
Harapan tinggi akan film ini pun ternyata tidaklah sia-sia. Serial ini mampu memberikan suatu hiburan ringan, menarik dan memberikan wawasan baru mengenai dunia baru periklanan , lengkap dengan gegar budaya dan romantisme percintaan yang manis.
Para penonton pun tak rela dan tak sanggup untuk menghentikan mata dan hati mereka , hingga tayangan sejumlah sepuluh episode pun rela untuk ditonton secara marathon dari awal hingga selesai. Terminologi kata-kata yang muncul sepanjang alur cerita pun langsung menjadi bahan pembicaraan para penontonnya , hingga rela menggunakan pula sebagai bahasa sehari-hari untuk menunjukkan bahwa aku telah menonton serial Emily in Paris.
Setting syuting dan lokasi di Paris memberikan dan membuat para penonton sepuasnya mengeksplorasi keindahan kota Paris dan hal itu juga dibantu oleh dialog-dialog dalam beberapa adegan, yang membantu penonton untuk memahami keindahan kota. Dialog ringan yang menggambarkan suatu kondisi seperti keindahan lampu-lampu di malam hari, kondisi bangunan tua yang banyak berada disana, hingga tata kota yang apik terlihat sangat mewah, kondisi apartemen, serta kemampuan untuk memperhatikan langkah kaki agar tidak menginjak benda-benda tertentu , sangat mampu memberikan kepuasan bagi hati yang dahaga akan hal-hal berbau Paris.
Penonton dibawa merasakan gugupnya menjadi seorang pendatang baru, yang tak begitu menguasai bahasa Perancis, namun memiliki karakter dengan temperamen optimis dan positif yang tinggi, hingga mampu menghadapi semua halangan dan rintangan menjadi sebuah petualangan seru dengan hasil akhir yang tak disangka-sangka.
Di tengah kondisi pandemi saat ini yang membuat orang sedih, tertekan hingga stress, maka kehadiran film ini mampu memberikan setuhan pencerahan yang membahagiakan. Penonton pun akan merasa puas dengan kelihaian Emily dalam mengatasai segala persoalan dan tersenyum saat kegagalan yang dihadapi, tanpa disangka-sangka justru memberikan sebuah peluang baru bagi Emily.
Kekerasan teman-teman sekerjanya hingga bosnya di kantor, selalu dihadapi Emily dengan tenang, seolah memberikan contoh bagi pekerja perempuan, sedikit tips bagaimana cara menghadapi hal yang serupa dan dialaminya di ruang lingkup kerjanya.
Emily memang selalu beruntung, hingga akhirnya suatu peristiwa pun membuat dirinya berada di persimpangan jalan.
Jalan yang manakah yang akan diambil oleh Emily? Nampaknya hanya akan terjawabpada season berikutnya
Rekomendasi bagi penggemar serial roncom dan penggemar petualangan.
Kategori :reviews